Kamis, 01 Mei 2014

Penyebaran Makhluk Hidup



Penyebaran makhluk hidup
berdasarkan wilayah atau iklim

MAKHLUK HIDUP

Makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka hidup. Masing-masing makhluk hidup memiliki perangkat khusus sebagai hasil dari adaptasi sehingga mampu mengatasi masa-masa sulit yang ada pada setiap lingkungannya. Tuhan telah menciptakan makhluk hidup dengan berbagai kelebihan, termasuk kemampuan untuk beradaptasi sehingga makhluk hidup tersebut mampu bertahan dengan perubahan lingkungan di sekitar.
Makhluk hidup yang ada sekarang menempati bumi ini sejak jutaan tahun yang lalu. Mereka hidup dan berfungsi sesuai cara masing-masing. Adanya variasi yang sangat besar pada makhluk hidup menimbulkan berbagai macam pertanyaan, di antaranya adalah Apakah organisme dapat berubah karena adanya perubahan lingkungan? Apakah organisme yang hidup saat ini akan sealu ada untuk selamanya? Para saintis mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut berdasarkan penelitian ilmiah melalui metode ilmiah.
Evolusi terjadi melalui mutasi yang menghasilkan variasi dalam keturunan yang kemudian dipengaruhi oleh arus genetic (genetic drift) atau melalui proses seleksi alam ( natural of selection ). Seleksi alam merupakan salah satu mekanisme adaptasi evolusi yang terjadi melalui reproduksi yang menimbulkan perbedaan karena individu-individu yang mengantung gen dengan sifat adaptif mendaatkan lebih banyak keturunan dibandingkan individu yang tidak mengandung gen dengan sifat adaptif.

Setiap jenis makhluk hidup memiliki kecenderungan untuk menyebar ke daerah lain. penyebaran organisme dapat dibedakan menjsi penyebaran aktif dan penyebaran pasif. Penyebaran aktif terjadi bila penyebarannya didorongkan oleh factor kemampuan dari dalam organisme itu sendiri, sedangkan penyebaran pasif terjadi bila penyebaranya disebabkan oleh adanya factor-faktor luar. Penyebaran aktif dn penyebaran pasif tidak selalu berakibat pada perluasan daerah karena di alam sendiri terdapat banyak penghalang atau rintangan seperti daerah tandus atau lingkungan lain yang tidak diinginkan.

Wilayah terbentuk dari beberapa komponen biotik maupun abiotik. komponen biotik antara lain air, tanah, udara, dan keadaan iklim. komponen-komponen tersebut akan saling berinteraksi dan memengaruhi satu dengan yang lain, sehingga akan membentuk satu wilayah yang mempunyai karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dengan wilayah lainnya. Karatekteristik wilayah dapat kita lihat dari beberapa aspek. Contohnya aspek fisik dan non fisik atau sosial budaya yang menjadikan wilayah tersebut mempunyai keseragaman (homogenitas). Dalam sehari-hari, kita sering menjumpai beberapa istilah, seperti wilayak pemukiman, wilayah perkebunan, dan wilayah pertambangan. Wilayah berdasarkan keadaan iklim yaitu ada wilayah tropis, wilayah subtropis, wilayah sedang, dan wilayah kutub.
Pembagian wilayah iklim berdasarkan garis linang dikenal dengan istilah iklim matahati. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya pergerakan semu matahari 23(1°)/2 LU – 23 (1°)/2 LS yang menyebabkan perbedaan suhu antara tempat yang satu dengan yang lain. Dalam iklim matahari wilayah di permukaan bimi dibagi menjadi tiga wilayah tipe iklim, yaitu iklim tropis, sedang dan kutub. Daerah yang beriklim tropis mempunyai suhu udara yang relatif tinggi sepanjang tahun. Daerah yang beriklim sedang dimana terdapat empat musim yaitu musim dingin, semi, panas, dan gugur. Daerah yang beriklim kutub, suhu udara sepanjang tahun rendah.

Penyebaran hewan ini secaa umum terbagi menjadi dua wilayah, yaitu kawasan timur (Benua Australia) dan kawasan barat ( Benua Asia). Penyebaran ini diselidiki oleh Afred rusell Wallace ahli zoologi dari inggris dan seorang ilmuan ahli zoologi dari Jerman, yaitu Weber. Perbedaannya adalah Wallace mengamati hewan di bagian barat Indonesia, sedangkan Weber mengamati di bagian timur Indonesia.

Bagian barat yang diamati meliputi Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Adapun bagian timur Indonesia terdiri atas Sulawesi, Papua, dan pulau lain sebelah timur. Dari pengamatan kedua ahli zoology itu tersebut, terdapat pembagian penyebaran hewan di bagian barat dan timur. Hal ini ditunjukkan dengan dibuatnya garis pemisah abstrak, yaitu garis Wallance dan garis Weber. Hewan yang berada di kawasan barat Indonesia banyak hewan endemik yang khas hidup di setiap daerahnya. Contohnya harimau Sumatra, macan kumbang, badak jawa bercula satu, dan bekantan. Hewan endemic yang tersebar di kawasan timur Indonesia adalah monyet hitam, kadal berjumbai, maleo, dan burung merak. Hewan yang berada di kawasan peralihan meliputi bagian Sulawesi dan Nusa Tenggara bagian tegah. Karakteristik hewan yang hidup di kawasan tersebut, yaitu terdapat jenis hewan yang terdapat di kawasan barat dan kawasan timur. Contoh hewan yang hidup di daerah peraihan adalah babi rusa, kuskus, dan Anoa.

Geografi Kehidupan

I. Pembagian Makhluk Hidup
Di dalam bumi ini, terdapat bermacam jenis makhluk hidup yang berbeda-beda. Namun terkadang kita melihat adanya kesamaan antara makhluk hidup pada suatu wilayah dengan wilayah lain. Hal ini di karenakan adanya faktor penyebaran makhluk hidup. Ada 2 faktor penyebaran makhluk hidup:

a. Faktor Biotik.
1.      Aktivitas Manusia 
Aktivitas manusia sangatlah berpengaruh terhadap penyebaran makhluk hidup. Contohnya, apabila kita menebang pohon, maka florapun lama-kelamaan akan habis. Dengan habisnya flora, maka tidak ada lagi makanan untuk para fauna, dan para faunapun mencari wilayah dimana masih terdapat bahan makanan untuk mereka. 
2.      Flora dan Fauna
Hewan memiliki peranan terhadap tumbuhan, contohnya membantu dalam proses penyerbukan, hal ini biasanya dilakukan oleh lebah, kupu-kupu, dan lain-lain. Selain hewan, tumbuhanpun juga berperan dalam menyuburkan tanah. Tanah yang subur, memungkinkan terjadinya perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan, serta dapat mempengaruhi kehidupan faunanya.

b. Faktor Abiotik.
1.      Iklim
Faktor iklim (suhu, kelembapan udara, angin, dll) juga sangat berpengaruh terhadap penyebaran makhluk hidup. Faktor suhu dan kelembapan sangat berpengaruh bagi perkembangan fisik tumbuhan. Sedangkan matahari, sangat berperan dalam proses fotosintesis. Perbedaan iklim di suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya berbeda-beda juga. Berdasarkan tingkat kelembapan udaranya, tumbuhan dapat dibagi menjadi tiga kelompok :
1. Xerophyta : Tumbuhan yang mampu beradaptasi di daerah kering sekalipun (contoh = Kaktus)
2. Mesophyta : Tumbuhan yang dapat hidup di tanah yang lembab (Contoh = Padi)
3. Tropophyta : Tumbuhan yang di dalam kehidupannya membutuhkan banyak air (Contoh = Eceng gondok)
2.      Keadaan Tanah
Perbedaan jenis tanah, mulai dari tekstur hingga zat mineral yang terkandung di dalamnya, dapat mempengaruhi berbagai jenis tanaman yang tumbuh. Mengenai tekstur, dapat mempengaruhi daya serap tanah terhadap air. Ketika tanah tersebut memiliki daya serap air yang tinggi, maka berbagai jenis tanamanpun dapat tumbuh, dan begitu pula sebaliknya. Contoh perbandingan wilayah tropis dengan gurun pasir. Daerah tropis banyak ditumbuhi hutan lebat, pohonnya yang tinggi-tinggi dan daunnya selalu berwarna hijau. Sebaliknya, di gurun pasir hanya tanaman tertentu saja yang dapat tumbuh (seperti kaktus).
3.      Air
Air memiliki peranan penting bagi tumbuhan, yaitu dapat melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah. Adanya air tergantung dengan adanya curah hujan di daerah tertentu. Daerah yang curah hujannya kurang, keanekaragaman tumbuhannyapun kurang dibandingkan  daerah yang memiliki bannyak curah hujannya, seperti di daerah tropis.
4.      Tinggi Rendah Permukaan Bumi
Permukaan bumi terdiri dari berbagai macam relief, seperti daerah pegunungan, pantai, dataran rendah dan perbukitan. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi, mengakibatkan adanya variasi suhu udara.  Variasi suhu udara tersebutlah yang mempengaruhi keanekaragaman tumbuhan.Semakin tinggi suatu daerah semakin dingin suhu udara di daerah tersebut. Dan begitu pula sebaliknya. Contohnya, tanaman yang hidup di daerah pantai, banyak di tumbuhi oleh pohon kelapa, namun lain halnya pada daerah pegunungan, yang memiliki banyak keanekaragaman tumbuhan, pohon-pohon yang rimbun, dan lain lain.

II. Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim

a.       Daerah Tropis
Memiliki ciri beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu antara Jahuari hingga Desember sangatlah sedikit, curah hujan sangat tinggi. Terdapat ribuan spesies tumbuhan yang dapat membenntuk suatu hutan tropik dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pohon-pohonnya besar dan tinggi, dapat mencapai 20-40 m
2. Cabang pohon panjang dan banyak, membentuk naungan pohon yang luas
3. Di dalam naungan pohon hidup tumbuhan yang menempel (epifit) yang melakukan adaptasi dengan lingkungan kering karena hidup dari air dan curah hujan yang dikandung cabang atau dahan tempat menempel
4. Tanah dibawah naungan hampir tidak pernah mendapatkan sinar matahari. Hal ini menyebabkan tanaman merambat, menjalar ke atas. Misalnya rotan
5. Di lapisan terbawah, hidup lumut dan rumput sebagai makanan hewan kecil.

            Didalam hutan tropis yang lebat, terdapat beraneka ragam binatang, mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera, sampai harimau dan binatang besar lainnya. Sedangkan tumbuhan yang hidup dalam tumbuhan ini, memiliki ciri : berukuran kecil, tumbuh ketika hujan turun, berbunga dan berbiji dalam ukuran kecil dan tahan lama, tumbuh pada musim penghujan tahun berikutnya. 

            Ciri lingkungan abiotiknya : suhu udara pada siang hari sangat tinggi, sekitar 50oC sedangkan pada malam hari dapat mencapai 0oC. kelembapan udara sangat rendah, penguapan air sangat tinggi, yang berakibat pada tanahnya yang tandus. 

b.      Daerah Sub-Tropis
Merupakan iklim sedang. Terdapat 4 musim : musim panas, musim gugur, pusim dingin dan musim semi.    Curah hujannya sepanjang tahun, sekitar 75-100cm/tahun. Karena curah hujan yang sedikit, menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus, karena daun dan rumput cepat mati dan membusuk ketika musim gugur. 
Ciri Biomanya : Hutannya merupakan hutan luruh, Gugurnya daun merupakan persiapan datangnya musim dingin dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai. Pada musim dingin terdapat salju, jumlah tumbuhan jauh lebih sedikit, dan jarak antar pohon tidak rapat dan tidak ada perdu di bawahnya.
c.       Daerah Kutub
Daerah ini, pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari. Pada musim dingin, matahari kurang dari 12 jam sehari. Bioma yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdisi dari satu spesies (homogen). Pohon khasnya adalah konifer, dan hewan yang hidup disekitar hutan taiga seperti moose, beruang hitam, dan marten. 
Di belahan utara, terdapat tundra. Daerah ini mendapat sedikit energi radiasi matahari. perbedaan siang dan malam pada musim panas dan dingin sangatlah besar. Rumput tumbuh menutupi tanah, tumbuhan berbiji tumbuh kerdil. Binatang khas daerah ini adalah rendeer, beruang putih, dan  musk axen.

III. Pembagian Wilayah Untuk Penyebaran Binatang

Menurut Alfred Russel Wallace, penyebaran hewan di bumi, dapat dikelompokkan menjadi 6 daerah, yaitu :
1. Wilayah Ethiopian : wilayah yang penyebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah selatan gurun sahara, Madagaskar dan selatan Saudi Arabia.
            Contoh : zebra, jerapah, gajah, dan gorilla 
2. Wilayah Paleartik : Wilayah persebarannya meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Soviet, daerah dekat Kutub Utara sampai pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara.
            Contoh : Beruang Eropa, Bison dan Rusa Kutub.
3. Wilayah Nearktik : Persebarannya meliputi wilayah amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland.
            Contoh : hewan pengerat besar seperti berang-berang.
4. Wilayah Neotropikal : Persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang.
            Contoh : kera dan tapir.
5. Wilayah Oriental : Wilayah penyebarannya meliputi daerah Asia bagian Selatan pegunungan Himalaya, India, Sri Langka, Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Filiphina.
            Contoh : harimau, gajah, tapir dan kerbau.
6. Wilayah Australian : Wilayah ini mencakup Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, pulau-pulau di sekitarnya, dan kepulauan di Samudera Pasifik.
            Contoh :  hewan yang berkantung seperti kangguru


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar